Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, berkata bahwa ketika digunakan dengan indikasi tersebut, Ivermectin dapat menimbulkan efek samping langsung berupa diare, ngantuk, mual dan muntah.
Pabrik yang diklaim sebagai yang terbesar di Pasuruan, Jawa Timur, ini memiliki kapasitas produksi 25 ribu ton per tahun, dengan nilai investasi Rp 7,15 triliun.
Baca juga: Penny lebih lanjut mengatakan uji klinis ini masih harus mengumpulkan data karena saat ini belum cukup untuk menunjang Ivermectin akan digunakan sebagai obat COVID-19.